Jumat, 11 Desember 2009

Saat aku menulis entri ini tepatnya pada tanggal 10 Desember 2009, aku sangat- sangat bingung,rasanya BLANK banget. Bapak Prawoto, ya.. beliau adalah orang yang memberikan tugas ini, tugas yang membuatku bingung apa yang harus aku tulis, karena terlalu banyak hal yang ingin aku ceritskan ketika aku bersama keluargaku, dan " ibuku " tentunya.
Ya..tugas ini adalah tugas yang berkaitan dengan adanya hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 desember 2008.
Mungkin aku tidak seperti anak- anak yang lain, yang bisa mengucapkan " selamat hari ibu " secara langsung. Karena pada hari ibu yang jatuh pada 22 Desember nanti aku tidak bisa pulang kampung, itu tidak lain karena aku adalah seorang anak kost. Minggu lalu sebelum beliau memberikan tugas ini, ayahku datang ke tempat kostku, ketika itu ayahku sudah berpesan agar aku pulang sesudah semester saja.
Dan mungkin aku bukanlah seorang anak yang berbakti pada orang tua, jujur saja sebagai seorang anak merasa bahwa masih perlu banyak hal yang aku lakukan untuk membahagiakan kedua orang tuaku terutama pada ibuku.
Kepada seorang wanita yang sangat amat berjasa dalam hidupku, seorang wanita yang mangajarkanku bahwa betapa besar arti sebuah pengorbanan. Wao....ini benar- benar sebuah hal yang menabjubkan, hanya karena sebuah tugas untuk menulis berbagai kisah tentang dan bersama ibu dapat membuatku meneteskan air mata yang membasahi keyboard komputer di LAB komputer sma 2 bojonegoro yang sedang aku pakai ketika menulis etri ini. Ha.....aaH rasanya aku pengen teriak sekencang- kencangnya, rasanya aku pengen pulang dan mengucapkan " selamat hari ibu, ibuku tercinta ", meski hal itu belum saatnya.
Bagiku entri ini tidak hanya sekedar tulisan biasa, karena ini merupakan sebuah apresiasi yang sanga amat berharga bagi seorang ibu meski beliau tidak menetahuinya.
Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga sepertihalnya kebanyakkan ibu- ibu yang lain. Namun itu berbeda bagiku, karena dari beliau aku belajar banyak hal, tetapi yang paling aku benci adalah jika aku diejek oleh saudara- saudaraku sendiri,hanya karena ibuku membuka aib yang aku punya, masak katanya aku ini waktu kecil ngentutan, kan nggak banget, trus katanya ketika aku diajak ke kalimantan, saat di kapal aku buang air besar di celanaku dan orang- orang yang berada di kapal itu pada bingung siapa yang kentut padahal sebenarnya bau yang idak enak itu berasal dariku hohohoo........
Gak nyangka kalau dulu itu aku nakal banget. Tetapi yang penting kan sekarag aku dah gak nakal lagi.
Bagiku sebuah ucapan itu bukan berarti apa- apa, jika aku pribadi mendingan aku melakukan sesuatu yang nantinya bermanfaat dan bisa dibanggakan ole beliau, aku selalu berharap agar kelak aku bisa menjadi anak yang bisa beliau banggakan.

Senin, 23 November 2009

Surat Elaktrik Buat Guruku

Surat Elaktrik Buat Guruku
Guru…..
Pernah aku berfikir, bahwasanya menjadi seorang guru itu sangatlah mudah. Awalnya aku berfikir bahwa untuk menjadi seorang guru itu cukup dengan menguasai materi dalam sebuah kompetensi dasar. Hingga pada suatu saat, ketika aku mengikuti sebuah presentasi yang dilakukan oleh teman sekelasku, aku merasa bahwa aku tidak mengerti apa yang dia katakana, dan apa sebenarnya yang dia presentasikan, hingga semuanya menjadi begitu tidak jelas. Namun, dari situ aku baru sadar bahwasanya untuk menjadi seorang guru itu tidak semudah yang aku bayangkan selama ini.
Aku baru sadar kalau menjadi seorang guru itu bukan hanya deibutuhkan penguasaan sebuah materi tetap lebih dari semua itu. Karena seorang guru yang berhasil itu tidak hanya sekedar menguasai sebuah materi tetapi, dia juga harus bisa membuat seseoarng yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, dan yang lebih utama lagi adalah seorang guru itu harus bisa membuat muridnya mengerti apa yang dia berikan untuknya.
Aku menulis surat elektrik ini untuk guruku ketika aku masih SD dia adalah ibu Sri Indahwati, dia adalah wali kelasku saat kelas 4 SD, meski aku mengenalnya tidak sedetail anak- anak yang lainnya karena aku hanya bersekolah selama 4 bulan di SD favoritku itu ( SDN Kedungadem III, sebelumnya pindahan dari SDN Pejok I ). Namun, bagiku guru yang satu ini beda dari yang lain, dia adalah sosok guru yang bijaksana, dan disiplin tentunya.
Waktu itu pernah ketika beliau memberikan ulangan matematika aku mendapat nilai terjelek di kelas, secara waktu itu aku mendapat nilai nol, ketika itu aku merasa menjadi anak yang paling bodoh di kelas dan aku sempat minder, karena tidak hanya dalam pelajaran matematika saja aku mendapat nilai terjelek namun dalam pelajaran lain juga begitu, padahal kalau dibandingkan ketika aku bersekolah di SD aku dulu, aku mendapat peringkat dua tetapi ketika di SD ini aku mendapat peringkat sebelas .
Selain itu sejak SD aku ini sudah terkenal sebagai anak jam keret. Yaa……ketika di SD ini aku memang sering terlambat, bahkan waktu itu aku pernah terlambat mengikuti upacara bendera dan sialnya lagi aku juga lupa membawa topi. Terang saja setelah itu aku mendapat hukuman yang …. ( prevesi ) dari guruku itu.
Dan tidak berhenti disitu, aku juga pernah, eh …maksudnya sering tidak mengerjakan PR, aku masih ingat ketika itu barang siapa yang tidak mengerjakan PR dia harus membayar uang KAS sebesar Rp. 500,- dan karena aku sering tidak mengerjakan PR jadi yang bayar uang kas paling banyak ya aku. Padahal banyak juga anak yang belum mengerjakan PR tetapi mereka mengerjakannya pagi- pagi di sekolah, tetapi kalau aku tetap saja tidak bisa mengerjakan di sekolah , terang saja aku kan selalu telat. Nah dari SD favoritku itu pertama kalinya aku mengenal kalau PR itu juga bisa dikerjakan di sekolah.
Karena semua hal itu guru favoritku itu memanggilku dan beliau menasehatiku agar tidak mengulang lagi kesalahan- kesalahan yang pernah aku perbuat. Dan salah satu kalimat yang selalu beliau katakana kepada muridnya adalah “ waktu itu adalah uang, jadi jangan pernah sia- siakan waktu yang kamu miliki. “ dan kata- kata itu selalu terngiang dalam benakku, bahkan hingga sekarang.
Dan di hari guru ini aku ingin mengucapkan selamat hari guru untuk ibu Sri Indahwati dan untuk semua guru yang sangat- sangat berperan penting dalam dunia pendidikan khususnya. Dan untuk semua guru di dunia ini teruslah menjadi guru , karena kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guruku aku tidak bisa mengucapkan rasa terima kasihku yang sangat- sangat besar ini, karena bagiku tidak ada satu katapun yang bisa mewakili rasa terima kasih ini atas jasa- jasa kalian.

SELAMAT HARI GURU.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons