Senin, 23 November 2009

Surat Elaktrik Buat Guruku

Surat Elaktrik Buat Guruku
Guru…..
Pernah aku berfikir, bahwasanya menjadi seorang guru itu sangatlah mudah. Awalnya aku berfikir bahwa untuk menjadi seorang guru itu cukup dengan menguasai materi dalam sebuah kompetensi dasar. Hingga pada suatu saat, ketika aku mengikuti sebuah presentasi yang dilakukan oleh teman sekelasku, aku merasa bahwa aku tidak mengerti apa yang dia katakana, dan apa sebenarnya yang dia presentasikan, hingga semuanya menjadi begitu tidak jelas. Namun, dari situ aku baru sadar bahwasanya untuk menjadi seorang guru itu tidak semudah yang aku bayangkan selama ini.
Aku baru sadar kalau menjadi seorang guru itu bukan hanya deibutuhkan penguasaan sebuah materi tetap lebih dari semua itu. Karena seorang guru yang berhasil itu tidak hanya sekedar menguasai sebuah materi tetapi, dia juga harus bisa membuat seseoarng yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, dan yang lebih utama lagi adalah seorang guru itu harus bisa membuat muridnya mengerti apa yang dia berikan untuknya.
Aku menulis surat elektrik ini untuk guruku ketika aku masih SD dia adalah ibu Sri Indahwati, dia adalah wali kelasku saat kelas 4 SD, meski aku mengenalnya tidak sedetail anak- anak yang lainnya karena aku hanya bersekolah selama 4 bulan di SD favoritku itu ( SDN Kedungadem III, sebelumnya pindahan dari SDN Pejok I ). Namun, bagiku guru yang satu ini beda dari yang lain, dia adalah sosok guru yang bijaksana, dan disiplin tentunya.
Waktu itu pernah ketika beliau memberikan ulangan matematika aku mendapat nilai terjelek di kelas, secara waktu itu aku mendapat nilai nol, ketika itu aku merasa menjadi anak yang paling bodoh di kelas dan aku sempat minder, karena tidak hanya dalam pelajaran matematika saja aku mendapat nilai terjelek namun dalam pelajaran lain juga begitu, padahal kalau dibandingkan ketika aku bersekolah di SD aku dulu, aku mendapat peringkat dua tetapi ketika di SD ini aku mendapat peringkat sebelas .
Selain itu sejak SD aku ini sudah terkenal sebagai anak jam keret. Yaa……ketika di SD ini aku memang sering terlambat, bahkan waktu itu aku pernah terlambat mengikuti upacara bendera dan sialnya lagi aku juga lupa membawa topi. Terang saja setelah itu aku mendapat hukuman yang …. ( prevesi ) dari guruku itu.
Dan tidak berhenti disitu, aku juga pernah, eh …maksudnya sering tidak mengerjakan PR, aku masih ingat ketika itu barang siapa yang tidak mengerjakan PR dia harus membayar uang KAS sebesar Rp. 500,- dan karena aku sering tidak mengerjakan PR jadi yang bayar uang kas paling banyak ya aku. Padahal banyak juga anak yang belum mengerjakan PR tetapi mereka mengerjakannya pagi- pagi di sekolah, tetapi kalau aku tetap saja tidak bisa mengerjakan di sekolah , terang saja aku kan selalu telat. Nah dari SD favoritku itu pertama kalinya aku mengenal kalau PR itu juga bisa dikerjakan di sekolah.
Karena semua hal itu guru favoritku itu memanggilku dan beliau menasehatiku agar tidak mengulang lagi kesalahan- kesalahan yang pernah aku perbuat. Dan salah satu kalimat yang selalu beliau katakana kepada muridnya adalah “ waktu itu adalah uang, jadi jangan pernah sia- siakan waktu yang kamu miliki. “ dan kata- kata itu selalu terngiang dalam benakku, bahkan hingga sekarang.
Dan di hari guru ini aku ingin mengucapkan selamat hari guru untuk ibu Sri Indahwati dan untuk semua guru yang sangat- sangat berperan penting dalam dunia pendidikan khususnya. Dan untuk semua guru di dunia ini teruslah menjadi guru , karena kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guruku aku tidak bisa mengucapkan rasa terima kasihku yang sangat- sangat besar ini, karena bagiku tidak ada satu katapun yang bisa mewakili rasa terima kasih ini atas jasa- jasa kalian.

SELAMAT HARI GURU.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons